

Palembang, KoranSN
Guna meningkatkan kapasitas produksi pupuk nasional, PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan revitalisasi 4 unit pabrik milik anak perusahaan perseroan.
Hal tersebut dikatakan Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Asikin Idat saat malam keakraban dan pisah sambut jajaran direksi PT Pusri Palembang di Gedung Graha Sriwidjaja, Selasa (2/2/2016) malam.
Dijelaskannya, ke-4 pabrik yang direvitalisasi yaitu PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) II B Palembang, PT Pupuk Kaltim, Petrokimia Gresik 2 dan PT Pupuk Kujang 1 C. Revitalisasi tersebut berdasarkan instruksi presiden untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
Pabrik yang sudah beroperasi cukup lama dinilai boros, sehingga tidak layak lagi dioperasikan. Saat ini ada sekitar 7 pabrik pupuk dari total 14 pabrik yang berumur tua di Indonesia dan perlu segera direvitalisasi.
Dikatakannya, pabrik baru tersebut lebih hemat energi dibandingkan dengan pabrik lama. Selain itu, kapasitas produksi yang lebih besar diharapkan bisa memacu pemenuhan kebutuhan pupuk dalam negeri dalam beberapa tahun ke depan.
Revitalisasi pabrik juga meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar di mana akan terjadi penghematan dalam memproduksi pupuk nasional.
“Untuk pabrik Pupuk Kaltim-5 sudah diresmikan menyusul pabrik Pupuk Sriwidjaja 2B. Kemudian pabrik Petro 2 dan Kujang 1C,” ujarnya.
Sementara itu dikatakannya, permintaan kebutuhan pupuk tahun 2016 sebanyak 9,5 juta ton sama dengan permintaan tahun 2015. Namun permintaan yang terserap sekitar 95 % dari permintaan disebabkan adanya ganguan permintaan yang juga mengalami penurunan.
“Dalam menghadapi tantangan tahun 2016 ini saya mengajak anggota holding untuk penetapan harga pupuk lebih kompetitif, dapat menjalankan pabrik dengan baik, dapat mengurangi biaya-biaya, pabrik dapat berjalan baik sesuai dengan kapasitas yang terpasang sehingga pemakaian gas akan lebih murah jika dijalankan sesuai dengan kapasitasnya,”tuturnya.
Ia juga berharap pembangunan pabrik Pusri II B cepat selesai sehingga segera dapat beroperasi. Karena pabrik Pusri IIB dapat menghemat konsumsi gas bumi hingga 10 MMBTU per ton urea dan juga akan lebih ramah lingkungan dibandingkan pabrik existing (Pabrik Pusri II).
Sementara itu Dirut PT Pusri Palembang yang baru, Mulyono Prawiro didampinggi Direktur Produksi, Filius Yuliandi, Direktur Komersil, M Krishna Syarif, Direktur Teknik & Pengembangan, Listyawan Adi Pratisto dan Direktur SDM & Umum, M Romli HM mengatakan, dengan tantangan yang semakin komplek di tahun 2016 tim direksi PT Pusri Palembang akan bekerja lebih baik. Harus lebih efesien dan efektif serta kompetitif dalam menghadapi tantangan yang sangat berbeda.
“Ke depan kita dihadapkan dalam persaingan dengan negara-negara tetangga seperti Myanmar, Thailand dan Filipina sehingga harus menyusun langkah agar mampu berdaya saing dan menjaga pasar yang selama ini dipegang,” ujarnya sembari berharap PT Pusri Palembang semakin sejahtera dan maju. (ima)


