Pusri Siap Hadapi MEA

Dirut PT Pusri Palembang, Musthofa didampingi jajaran direksi lainnya menerima kue dari Harian Suara Nusantara diserahkan oleh Sekred SN, Soimah.
Dirut PT Pusri Palembang, Musthofa didampingi jajaran direksi lainnya menerima kue dari Harian Suara Nusantara diserahkan oleh Sekred SN, Soimah. (foto-sn/ferdinand d)

Palembang, SN

Berbagai langkah strategis dibuat PT Pusri Palembang dalam menghadapi diberlakukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Sebagai perusahaan milik negara, PT Pusri siap bersaing dengan negara-negara produsen penghasil pupuk di kawasan ASEAN. Sehingga PT Pusri tetap dapat menjaga pangsa pasar yang selama ini sudah dipegang. Hal tersebut dikatakan Dirut PT Pusri Palembang, Musthofa, kemarin.

“Negara yang perlu diwaspadai adalah China karena hingga kini China mampu mengeskpor sekitar 6 juta ton pupuk,” ujarnya.

Baca Juga :   Dengan Cicilan Rp 42 Ribu/hari Mitra Go-jek Dapat Rumah

Untuk itu dikatakannya, salah satu langkah yang disiapkan Pusri dalam menghadapi MEA adalah kesiapan daya saing untuk melakukan efesiensi di semua lini terutama segi operasianal dan biaya umum. Karena tantangan ke depan yang dihadapi Pusri semakin berat terkait dengan harga komoditas masih rendah, harga energi rendah yang dapat memberikan peluang bagi pesaing untuk memproduksi dengan harga pokok termurah.

Pihaknya, saat ini dikatakan Musthofa juga akan mengatur pasar ekspor yang selama menjadi market pemasaran Pusri seperti Myanmar, Thailand dan Filipina. Tujuan pemasaran disesuaikan dengan kemampuan pengiriman, karena selama ini PT Pusri dalam pengiriman masih mengandalkan kedalaman Sungai Musi. Bila market pemasaran diperluas hingga ke Amerika terkendala dalam biaya operasional pengiriman yang cukup mahal karena jauh.

Baca Juga :   Mendag: Harga Kebutuhan Pokok Secara Nasional Stabil

Menurutnya, meskipun industri pupuk bakal bersaing dengan negara lain. Namun, PT Pusri sebagai penghasil pupuk nasional masih memiliki sejumlah keuntungan. Seperti sudah menguasai jaringan distribusi sehingga harga pupuk di tingkat petani mampu bersaing dengan harga pupuk impor.

Efesiensi lain yang dilakukan Pusri ditambahkannya, adalah mengurangi penggunaan gas menekan biaya produksi dalam tujuan meningkatkan daya saing. Dari studi yang dilakukan Pusri sedang berupaya agar pembangkit uap berbahan bakar gas beralih menggunakan batu bara. “Sumsel sebagai salah satu penghasil batu bara terbesar harus memanfaatkan energi batu bara yang dapat menghemat sekitar 50 % dari harga gas,” pungkasnya. (ima)





Publisher : Anton Wijaya

Lihat Juga

Menteri Perdagangan Sidak Harga Pasar di Palangka Raya

Palangka Raya, KoranSN Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag RI) Zulkifli Hasan didampingi Wali Kota Palangka …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!