Revolusi Untuk Memberangus Korupsi, Saat Peran KPK Dipertanyakan

KPK

 

BANYAK komentar, setelah mantan Presiden Megawati mempertanyakan peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Karena dari pandangannya, KPK tak diperlukan lagi saat korupsi berhasil dituntaskan. Tetapi apakah memang mungkin korupsi dimusnahkan di Bumi Pertiwi ini? Karena sejarah telah mencatat, dari masa ke masa praktek ini tetap dan terus ada.

Misalnya KPK tak ada lagi, tentu rakyat makin bingung, siapa lagi yang layak dipercaya.
Karena maaf-maaf saja, begitu banyak oknum pejabat yang masih suka dengan praktek korupsi. Ini ditandai dengan tak habis-habisnya oknum pejabat yang wara wiri dengan urusan hukum, karena karupsi.

Untunglah saat ini masih ada KPK yang masih mempunyai ‘taring’ yang tajam untuk terus  memulihkan penyakit Negeri yang makin kronis ini.
Tetapi  untuk menjadi catatan semua pihak, kecurangan yang dilakukan banyak oknum pejabat Bangsa ini, tak sebanding dengan hukuman yang diberikan.

Baca Juga :   Dilematis Eksplorasi Batubara di Lahat

Kita harus bercermin dengan Negeri lain.
Banyak negeri yang dulunya dianggap sangat korup, setelah berhasil keluar dari penyakit tersebut, bangsa tersebut menjadi sangat maju, misalnya Korea Selatan, RRC, dan Thailand.

Negeri kita Indonesia sudah pada tingkat krisis kepercayaan yang luar biasa, baik krisis kepercayaan terhadap hukum, krisis kepercayaan terhadap pemerintah hingga krisis kepercayaan terhadap terhadap sesama masyarakat Indonesia sendiri.

Hingga bisa jadi, kondisi ini sebenarnya  membuat rakyat sangat tidak percaya lagi dengan aparat pemerintah.

Korupsi adalah persoalan klasik yang telah lama  ada. Hampir setiap rezim di Bangsa ini tak lepas dari kata korupsi. Ini  disebabkan karena hukum yang mengikat untuk pelanggarannya sangat  lemah. Banyaknya kasus korupsi juga didukung dengan lingkaran kekuasaan  yang tak lepas dari yang namanya uang dan bisnis.

Baca Juga :   Ternyata Korupsi di Daerah Semakin Parah!

Sejarah di Indonesia telah mencontohkan, Presiden Suharto bersama kroninya menjadi pelaku bisnis yang dominan di masanya, sedangkan untuk mendapatkannya mereka melakukan jalur yang tak normal. Kondisi ini tak terhenti di masa pemerintahan selanjutnya.

Kondisi seperti turun menurun ini, tentu menjadikan praktek korupsi terasa sangat biasa. Pertanyaannya, sampai kapan negeri ini akan terus terbelnggu dengan yang namanya korupsi?

Kita berharap pada pemerintahan yang baru ini, masalah korupsi memang dapat dituntaskan. Tetapi siapapun presidennya, menuntaskan korupsi akan menjadi tugas yang sangat berat.

Semua rakyat ingin Indonesia maju dan terdepan,  dengan dukungan Pemerintahan yang bersih dan  berwibawa. Bebas dari yang namanya korupsi! (***)





Publisher : Ferdin Ferdin

Pewarta Harian Suara Nusantara, www.koransn.com, Mingguan Suara Negeriku.

Lihat Juga

Emery Akan Tegur Martinez Soal Selebrasi Kontroversial di Piala Dunia

Jakarta, KoranSN Manajer Aston Villa Unai Emery akan berbicara dengan Emiliano Martinez tentang selebrasi kiper …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!