

Pagaralam, KoranSN
Ratusan massa dari bebagai daerah di Kota Pagaralam dengan membawa berbagai peralatan termasuk sapanduk menyerbu dan merusak dua kantor penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu), yaitu Kantor Bawaslu dan KPU Kota Pagaralam.
Hal ini bukanlah kejadian sebenarnya melainkan acara simulasi pengamanan Pemilu 2019, baik Pileg dan Pilpres, di Kantor KPU-Bawaslu, Rabu (12/3/2019).
Ribuan massa yang menggelar aksi dipicu adanya dugaan kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu yang dilakukan Bawaslu dan KPU Kota Pagaralam terkait penghitungan suara. Ratusan personil gabungan baik dari Polres Pagaralam, TNI, dan Pol PP diterjunkan untuk meredam massa yang sudah bringas.
Polisi terpaksa memblokade jalur menuju kantor KPU dan Bawaslu untuk mencegah dan mecah konsentrasi massa agar tidak lebih anarkis. Bahkan polisi juga terlihat mengamankan sejumlah propokator pengunjuk rasa yang melakukan pengrusakan. Petugas gabungan terpaksa bertindak tegas untuk mengendalikan massa, agar tindakan anarkis tidak meluas dan massa segera membubarkan diri.
Kapolres Pagaralam AKBP Trisaksono Puspo Aji SIK Msi didampingi Waka Polres Tri Wahyuni, SH mengatakan, kegiatan simulasi yang dilakukan dalam rangka menyiapkan anggota Polres Pagaralam untuk menghadapai jika terjadi aksi yang akan menggangu keamanan dan kondisi kondusif daerah ini.
“Polres Pagaralam ingin selalu menciptakan dan mengantisipasi jika ada gangguan terhadap pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden serta Pileg nantinya,” kata dia.
Ia mengatkan, bila kondisi yang akan mengancam Kantibmas muncul khususnya yang akan melakukan aksi anarkis terhadap KPU dan Bawaslu harus diantisipasi sedini mungkin. (asn)


