
Baturaja, SN
Rencana relokasi Rumah Sakit Santo Antonio Baturaja ditarget selama 18 bulan kedepan sudah direlokasi ke gedung baru jalan Garuda Lintas Sumatera (samping Pom Bensin UB), setelah dilakukan peletakan batu pertama oleh Bupati OKU Drs H Kuryana Aziz Kamis (4/6) kemarin.
Menurut ketua Yayasan Santo Georgius, Suster Maria Aquino, peletakan batu pertama pembangunan RS Santo Antonio ini, merupakan langkah permulaan dimulainya kegiatan pembanguna dilokasi rencana gedung baru, meski perhitungan efektif pembangunan itu dimulai bulan juli sesudah idul fitri.
“Seiring berjalanya waktu RS Antonio terus berkembang pesat, hingga banyak hal yang menjadi pertimbangan manajemen untuk melakukan relokasi diantaranya pasien gawat darurat harus melintasi Rel Ganda hingga sering terlambat, akibat Kereta api, belum lagi lokasi yang berada di tengah pemukiman penduduk, hingga hampir setiap ahir pekan jalan menuju Rumah Sakit terhalang oleh tenda yang berdiri menutup jalan, dan tidak kalah pentingnya lokasi RS Antonio belum bisa menghindari debu semen Baturaja,” terang Suster Maria.
Dijelaskan pula, pembangunan RS Santo Antonio ini berdiri di atas lahan 50.000 meter persegi dengan luas bangunan seluruhnya 1.800 meter persegi berkapasitas ruang rawat inap 150 tempat tidur.
“Kami mentargetkan dalam pekerjaan 18 bulan atau selesai sekitar awal tahun 2017 seluruh kegiatan layanan kesehatan RS Santo Antonio sudah berada di sini,” harap Maria.
Sementara Bupati OKU Drs H Kuryana Aziz mengaku bangga sekaligus memberikan apresiasi besar terhadap manajemen RS Antonio. (had)


