Saatnya Menjadikan Megalith Sebagai Aset Wisata

megalith
SUDAH banyak yang mengetahui,  Tanah Besemah yang diantaranya masuk wilayah Lahat dan Pagaralam menyimpan kekayaan sejarah yang tak ternilai. Di dua daerah ini sejak lama banyak ditemukan batu megalitik yang  bentuk fisiknya masih ada. Dari batu-batu berwujud manusia tersebut tergambar bagaimana kehidupan masyarakat di era pra sejarah.

Dari banyak literatur diketahui, Pagaralam di masa lampau ternyata telah ada peradaban  yang sangat tinggi. Ini diketahui dan  ditandai dengan adanya temuan-temuan megalit dengan beragam bentuk tersebar  di berbagai tempat.

Pemprov Sumsel, Pemkab Lahat, Pemkot Pagaralam diharapkan dapat bersinergi untuk menjadikan aset tak ternilai menjadi bukti sejarah, yang bisa menjadi aset wisata, bahan kajian ilimiah, dan bukti kemajuan peradaban Negeri ini di masa lampau.

Tak banyak negara di dunia ini yang tak  punya bukti kemajuan peradaban di masa sejarah dan pra sejarah. Kita contohkan saja Malaysia, kadang monumen yang dibangun tahun 1950 an dijadikan aset wisata. Kita punya banyak sekali patung, megalith yang tersebar di banyak tempat, mengapa ini tak dimaksimalkan untuk aset wisata daerah Sumsel?

Baca Juga :   Jangan Biarkan Bumi Pertiwi Menangis

Tinggal saat ini menjaga dan mempromosikannya, tentu akan banyak wisatawan yang akan tertarik. Kemudian bagaimana mengemas semuanya menjadi paket yang menarik, tentu wisatawan asing asing akan berbondong-bondong datang.

Begitu banyak ditemukan benda-benda bersejarah, benda peninggalan masa purba,
megalitikum oleh masyarakat maupun dari peneliti, tetapi benda-benda itu kondisnya sudah banyak yang rusak.  Memang masih ada yang kondisinya bagus, tetapi jumlahnya sedikit saja.

Kerusakan benda-benda berharga ini
disebabkan tempahan alam dan tak ada perawatan. Misalnya ada permukaan batu saat ditemukan sudah banyak tertimbun tanah, dan hanya sebagian kecil saja masih terlihat.

Saat ini saja banyak warga Lahat dan Pagaralam terus melaporkan banyaknya batu megalitik di wilayah itu. Ada  yang ditemukan di tengah sawah, perkebunan, bahkan pekarangan rumah. Tetapi banyak penemuan benda bersejarah sejenis megalith oleh masyarakat belum belum dilaporkan ke pihak terkait dalam hal ini Balai Arkeolog (balar). Ini disebabkan pengetahuan warga tentang nilai arti sejarah yang minim.

Baca Juga :   Korupsi dan Kisah Pilu Miranda Gultom

Padahal peninggalan seperti itu adalah  aset dan harta yang tak terhingga.  Dari sana dapat diketahui riwayat, sejarah, silsilah suatu daerah. Sedangkan  untuk masa sekarang, peninggalan megalith adalah aset wisata yang sangat menarik.
Pernah di Pagaralam ditemukan kepala arca yang sudah terlepas hingga terpental beberapa meter, dan ada juga sudah kembali terkubur tanah. Harusnya Dinas Pariwisata setempat langsung mengadakan penelitian  di daerah tersebut.

Saat ini belum ada upaya maksimal dari pemerintah daerah untuk mengungkap kilasan sejarah di Bumi Besemah. Padahal ini tentu bisa dimulai dengan meneliti dan menghubungkan antara temuan satu dengan yang lainnya.

Jangan sampai temuan megalith atau benda bersejarah dianggap hal yang sangat biasa, karena sangat sering ditemukan di daerah tersebut.
Diharapkan banyaknya temuan  benda bersejarah dalam kondisi rusak, untuk segara diselamatkan dan dirawat. Karena  hal tersebut adalah bagian dari  bukti tingginya peradaban di Lahat dan Pagaralam. (***)





Publisher : Ferdin Ferdin

Pewarta Harian Suara Nusantara, www.koransn.com, Mingguan Suara Negeriku.

Lihat Juga

Emery Akan Tegur Martinez Soal Selebrasi Kontroversial di Piala Dunia

Jakarta, KoranSN Manajer Aston Villa Unai Emery akan berbicara dengan Emiliano Martinez tentang selebrasi kiper …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!