

PALI, KoranSN
Satu bulan lebih terendam banjir, warga dusun 1, 2, 3 dan 4, Desa Air Itam Kecamatan Penukal Kabupaten PALI mengeluhkan sampai saat ini belum adanya bantuan, baik itu dari Dinas Sosial maupun Dinas Kesehatan Kabupaten PALI. Padahal, ribuan warga sudah merasakan gatal-gatal dan bahkan ada yang terkena diare. Selain itu, dampak dari satu bulan terendam banjir, aktivitas ekonomi warga terganggu.
Pantauan SN, Kamis (10/3/2016), ratusan rumah warga Desa Air Itam yang tergenang banjir, ketinggian airnya mencapai lutut orang dewasa.
Kepala Desa Air Itam, Feri Hasbullah ketika dijumpai awak media di rumahnya mengatakan, banjir yang melanda wilayahnya merupakan banjir tahunan.
“Akibat banjir ini warga kami tidak dapat melakukan aktivitas baik yang hendak pergi mantang (sadap karet) ke kebun maupun ke sawah, bahkan hingga hari ini air semakin meninggi,” jelas Feri.
Saat ini, Feri mengaku, pihaknya sangat mengharapkan bantuan obat-obatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten PALI, karena warga Desa Air Itam sudah terkena berbagai macam penyakit kulit.
“Warga sudah banyak yang mengeluh karena terserang penyakit gatal-gatal, diare dan demam. Mungkin ini akibat air yang sudah bercampur dengan kuman-kuman dan limbah,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten PALI Drs Rusman Firman mengatakan, pihaknya sejauh ini terus memantau daerah yang rentan terhadap bencana banjir.
“Kita hanya memantau daerah yang terkena banjir sekaligus mengevakuasi apabila warga membutuhkan, sedangkan kalau untuk bantuan makanan dan obat-obatan itu tanggung jawab dinas terkait,” tegasnya. (ans)


