


MIRIS sekali kondisi Negeri Indonesia, tempat kita berpijak, mencari penghidupan, susah payah menemukan jati diri, tetapi mempunyai penyakit kronis yang tak pernah sembuh dari masa ke masa.
KORUPSI!, ya satu kata ini selalu menggelayut di pemerintahan setiap rezim.
Rakyat mau bilang apa? Setiap kali ada oknum pejabat yang tersandung dan tertangkap korupsi, paling jutaan rakyat yang menonton televisi dan baca berita, hanya bisa mengurut dada dan berucap miris, ‘tak ada takutnya lagi orang untuk korupsi’.
Tak hanya di pemerintah pusat, korupsi telah menggurita sampai ke daerah-daerah, kabupaten dan kota di penjuru Tanah Air. Beragam cara dilakukan oknum pejabat dan oknum PNS untuk mengeruk keuangan negara, demi memperkaya diri sendiri.
Tak terkecuali di Sumsel, dalam bulan-bulan terakhir kita warga Sumsel seperti dipertontonkan banyaknnya oknum pejabat yang selama ini main-main dengan uang rakyat.
Semuanya berlomba-lomba menghabiskan anggaran di setiap lembaga. Melihat ada rekan kerja yang dengan santainya melakukan kecurangan, tak mau kalah yang lain melakukan hal yang sama. Bahkan yang sangat miris, kondisi tersebut dijadikan bahan perbincangan.
Tak ada rasa menyesal, rasa malu, rasa canggung dan toleran lagi. Mereka tak sadar bahwa cara-cara yang mereka lakukan dilihat dan didengar banyak orang.
Satu persatu pejabat harus tersandung masalah hukum. Pejabat negara saja di level atas berulah melakukan hal yang membuat pahit Bangsa ini. Kerja KPK dan penegak hukum lainnya, amatlah berat untuk menuntaskan masalah besar Bangsa ini. Ini disebabkan korupsi sudah menjelma menjadi kebiasaan.
KPK dan penegak hukum lainnya harus membuat efek jera ini terus dilakukan sampai penyakit Bangsa ini dapat musnah, Jangan berikan angin dan ruang bagi koruptor. (***)

