
Palembang, KoranSN
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel menargetkan dalam waktu sebulan Inflasi di Sumsel turun dari besar inflasi saat ini yaitu 2,39 menjadi 1,9. Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, Mukti Sulaiman, Selasa (2/8/2016).
“Kami akan rapatkan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumsel untuk membahas inflasi ini,” katanya.
Dijelaskannya, bahan pokok penyumbang inflasi di Sumsel yakni berasal dari ayam ras, bawang dan cabe. Menurutnya, inflasi terjadi ini dikarenakan tingginya permintaan sehingga stok di pasar pun berkurang, mengingat pasca lebaran para petani dan peternak belum kembali bekerja. Seperti Peternak masih libur sehingga belum sempat melakukan distribusi. Kemudian, petani bawang dan cabe belum kembali ke kebun sehinga belum melakukan penanaman.
“Dengan koordinasi bersama TPID Sumsel kami mengetahui apa saja yang menjadi penyebabnya,” terang Mukti.
Jika memang nantinya kekurangan, sambung Mukti, pihaknya akan melakukan beberapa upaya untuk menangani hal tersebut seperti mendatangkan bawang dari Brebes, Cabe dari Curup dan Ayam Ras dari Lampung, sehingga pasokan tetap ada sehingga harga pasar dapat dikendalikan.
“Dengan begitu kami berharap dalam waktu sebulan inflasi dapat turun,” singkatnya. (wik)


