


BPBD Kabupaten Halut terus melakukan pendataan dan mengimbau warga terdampak agar tidak kembali ke rumah namun mengungsi ke tempat yang lebih aman. Saat ini BPBD fokus menyediakan tempat tinggal sementara warga terdampak gempa.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menyatakan gempa pada Senin bermagnitudo 5,2 terjadi sekitar pukul 12.04.58 WIT dan tidak berpotensi tsunami.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,97° LU ; 127,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Galela Utara, Halmahera Utara, Maluku Utara pada kedalaman 116 km,” ujarnya.
Sedangkan, jenis dan mekanisme Gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Maluku.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik.
Dia menambahkan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Galela dengan skala intensitas IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ) dan daerah Tobelo dengan skala intensitas II-III MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di daerah Desa Ngidiho, Kecamatan Galela Barat, Kabupaten Halmahera Utara. (Antara/ded)

