


MOMEN peringatan Proklamasi atau Hari Kemerdekaan sudah sangat terasa di seluruh Negeri. Di kampung-kampung, lorong, desa-desa, dan rumah-rumah warga mulai memasang bendera merah putih. Tak hanya itu, beragam kegiatan sudah mulai nampak, semuanya menununjukkan antusias warga negara memeriahkan hari kemerdekaan.
Tahun ini 2015 semua anak Negeri memperingati tahun ke-70 kemerdekaan kita. Kita harus mengevaluasi bagaimana perjalanan Bangsa kita dari masa penjajahan, sampai masa sekarang. Bagaimana kondisi kita, sudahkan kita bisa hidup nyaman, enak, dan mendapatkan hidup yang layak di Negeri yang kaya ini.
Tentu 70 tahun adalah sebuah perjalanan yang sangat panjang untuk Negeri ini. Setelah lepas dari penjajahan Belanda dan Jepang, Indonesia sempat tertatih untuk melangkah karena Belanda saat itu tidak memberikan sesuatu yang bisa dijadikan pegangan untuk Bangsa ini bergerak maju.
Di tengah ekonomi yang morat marit, pendiri Bangsa ini Ir Soekarno mulai menata hidup Bangsa dan masa depan Negeri ini. Meski banyak yang dilakukan, tak sedikit onak duri bagi perjalanan RI untuk menjadi Bangsa yang mandiri.
Lepas dari rezim Soekarno, masa berganti ke kepemimpinan Soeharto. Soeharto seorang anak negeri yang punya padangan luas melakukan perubahan mendasar untuk banyak hal.
Ia punya rencana pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Dengan sebutan Repelita, banyak yang bisa diraih dan diperbaiki. Kemajuan luar biasa dilakukan di semua aspek, bahkan di awal tahun 1990-an Indonesia disebut sebagai Negeri yang bisa menjadi ‘Macan Asia’ bersama Jepang, Korea, dan Bangsa Asia lainnya yang sudah maju.
Tetapi sayang krisis ekonomi didukung pula dengan rezim Soeharto yang terlalu lama berkuasa, membuat Bangsa besar ini terjatuh di krisis yang paling dalam.
Lama sekali bagi RI untuk lepas dari krisis meski rezim sudah berganti ke era reformasi. Situasi tak menjadi lebih baik, meski sudah ada 4 kali berganti tampuk kepemimpinan. Justru Negeri ini sibuk untuk belajar demokrasi. Kondisi ini membuat banyak pejabat lupa diri, hanya mengurusi dirinya dan kepentingan kelompok. Kepentingan rakyat tak menjadi prioritas, yang ada semua pejabat berkepentingan mengamankan tahta dan berhala. Korupsi makin menjadi-jadi, begitu banyak oknum pejabat wara wiri ke penjara karena korupsi.
Kita berharap di era kepemimpinan Presiden Jokowi, revolusi untuk perubahan hidup bagi rakyat segera terjadi. Yang diinginkan khalayak ini sangat simple, mereka hanya butuh kenyamanan dan kemudahan hidup dalam segala hal. Sekolah mudah, bekerja mudah, membeli sembako murah, dan hidup tenang.
Apalagi di tengah ekonomi yang sangat sulit seperti sekarang ini, karena semua pelaku usaha sampai rakyat merasakan bagaimana susahnya untuk berjuang hidup.
Semoga apa yang dirasakan rakyat ini bisa menjadi catatan untuk petinggi Negeri, agar Bangsa yang kaya raya ini bisa stabil dan dihargai. Hingga menatap masa depan tanpa rasa cemas dan keraguan. (***)

