
KEMARIN kita semua warga di Negeri ini dengan semangat dan kemeriahan mememperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-70. Terlupakan sejenak, beban hidup yang sulit dan makin peliknya ekonomi kita yang terpuruk.
Dengan jargon ‘Ayo Kerja’, semuanya tentu berharap kedepan hidup akan berubah, mencari rezeki dimudahkan, Negeri kita aman makmur, dan kepada yang diberikan kepercayaan menjadi pemimpin bisa amanah.
Ada apa dengan Negeri ini? Kita sebagai anak negeri hanya bisa berdoa, berharap ada perubahan untuk situasi menjadi lebih baik, sambil melakukan upaya yang terbaik sesuai dengan bidang profesi masing-masing, sekecil apapun itu.
Karena bagaimanapun hidup terus berjalan, di tengah kondisi apapun kita tetap harus bekerja keras, dan ikhtiar.
Tetapi semua ini akan berjalan timpang, kalau penguasa masih lembek dan tak bisa menyelesaikan banyak masalah krusial. Pemerintah harus tegas untuk semua masalah, mulai dari masalah korupsi dan penegakan hukum. Menyatakan ini, karena sampai saat ini praktek korupsi masih terus ada di Bangsa ini. Rakyat Indonesia semua berharap Pemerintahan sekarang memang berada di garda depan untuk hal ini.
Akhirnya perlu suatu kekuatan besar dan kompak dari semua elemen Bangsa dan rakyat, untuk melakukan revolusi di semua lini. Tetapi ini jangan hanya angan-angan, tekad ini mutlak dilakukan kalau Bangsa ini mau maju dan dihargai khalayaknya sendiri dan Bangsa luar.
Bila kemarin ekonomi masih terpuruk karena nilai Rupiah yang terjun bebas terhadap Dollar, kedepan pemerintah dan pengambil keputusan hendaknya lebih memikirkan masa depan Bangsa dan anak negeri.
Rakyat tak memikirkan lagi kepentingan politik, pencitraan, dan bumbu manis dalam setiap statmen. Rakyat berharap besok, lusa dan masa depan cerah, mencari kerja mudah, berobat murah, sekolah tak sulit, hidup aman.
Kita tak ingin terus menyaksikan, polemik berkepanjangan di pemerintahakan kita, semuanya sibuk dengan proses pencitraan diri dan mempertahankannya. Ujung-ujungnya kepentingan dan memperhatikan rakyat menjadi terabaikan. Jangan sampai pemerintahan asyik sendiri dan lupa, banyak sekali persoalan Negeri yang berlarut-larut dan seperti terabaikan. Insyaallah. (***)


