



Kayuagung, SN
Pameran OKI Expo dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten OKI ke-70 tahun 2015 untuk kali pertamanya menggunakan stand dilengkapi
udara pendingin ruangan atau AC. Namun tingginya tarif sewa stand yang dipatok Event Organizer (EO) tentunya dikeluhkan penyewa.
Keluhan berdatangan khususnya dari penyewa stand utusan kecamatan-kecamatan di OKI. EO menetapkan biaya sewa Rp 15 juta/stand ber-AC yang hanya berlaku 5 hari pelaksanaan OKI Expo dari 7 hingga 11 Oktober mendatang.
Merasa keberatan dengan harga tersebut, beberapa utusan kecamatan terpaksa join sehingga 1 stand diisi 2 kecamatan. “Jadi kami sokongan
Rp 7,5 juta dengan utusan Kecamatan Kota Kayuagung,”ungkap Mukhlis selaku Camat Mesuji saat ditemui di lokasi OKI Expo, Kamis (8/10).
Katanya, tarif sewa stand dinilai sangat mahal apalagi pelaksanaan OKI Expo hanya 5 hari. Mereka terpaksa join karena utusan kecamatan
diwajibkan mengisi dan menyewa stand yang ber-AC.
Johan SSTP selaku Sekretaris Camat Mesuji Makmur juga mengeluhkan mahalnya tarif sewa stand, pihaknyapun berjoin dengan Kecamatan
Lempuing. Ternyata pengeluaran biaya untuk EO bukan itu saja, EO pun mamasang tarif Rp 2,5 juta untuk kecamatan yang menginginkan
pemasangan nama kecamatan di depan stand.
“Tapi fasilitasnya hanya dipinjami 2 kursi dan 1 meja. Jika ingin pasang karpet/ambal, ada biaya lagi,”keluh Sekretaris Camat Mesuji Makmur. Sedangan Zainal Camat Mesuji Raya berkomentar, kecamatannya join dengan Kecamatan Pedamaran.
Ia tidak mempermasalahkan besaran tarif asalkan fasilitasnya memadai dan lengkap. Namun sewa stand Rp 15 juta hanya ada fasilitas 1 meja
dan 2 kursi di ruangan ukuran 5 x 5 meter. Pihaknya sebenarnya menginginkan stand di luar tenda AC karena minimnya anggaran dari kecamatan.
Sedangkan Suci Mila Ramadhani Project Director OKI Expo kepada wartawan menjelaskan, EO sudah menyiapkan 70 unit stand dengan rincian
47 unit stand ber-AC (tarif 15 juta) yang diisi dinas/kantor/badan, BUMD dan kecamatan.
“Stand di luar ada 2 macam, kerucut dan sisir. Itu untuk UKM dan pedagang lain. Stand kerucut ukuran 5×5 meter ada 50 stand sewanya Rp
3,5 juta. Stand ukuran 3×3 meter sewanya Rp 3 juta, stand sisir Rp 2 juta/ stand,”ujarnya.
Namun diakuinya, setiap kegiatan seperti ini pasti ada kekurangan dan keluhan yang menjadi bahan evaluasi pihaknya. Pihaknya juga akan melaporkan ke Pemkab OKI nominal perputaran yang selama digelarnya OKI Expo.
Sedangkan pengamatan di lokasi, pameran OKI Expo yang dilaksanakan sejak 7 sampai 11 Oktober 2015 nanti di Taman Segitiga Emas Kayuagung,
sangat sedikit diisi UKM lokal. Pameran ini sangat mirip dengan pelaksanaan pasar malam yang minim peserta lokal OKI. Pedagang hampir semuanya berasal dari luar OKI.(iso)

