
Prabumulih,KoranSN
Malang dialami Marlin ( 16), siswa kelas 10 di salah satu SMA di Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara Enim. Korban tewas usai dipukul teman sekolahnya berinisial ‘AN’ ( 17) menggunakan kayu ke leher korban hingga membuat Marlin tersungkur ke tanah dari sepeda motornya dan mengalami perdarahan di otak.Kejadian itu terjadi saat korban bersama temannya ‘EK’ hendak pulang ke rumahnya di Desa Sukamerindu Kecamatan Sungai Rotan, kemarin pukul 11.00 WIB.
Informasi yang dihimpun menurut para saksi di lokasi kejadian, saat itu Marlin membonceng rekannya ‘EK’ mengendarai sepeda motor. Di tengan perjalanan tepatnya di jalan umum Desa Danau Baru Kecamatan Sungai Rotan, korban dihadang ‘AN’ dan ‘WIN’.Melihat glagat tak baik ‘EK’ melompat dari sepeda motor lari masuk dalam hutan, sementara Marlin tak berkutik karena mengendarai sepeda motor duduk di atas sepeda motor.
Diduga ‘AN’ sudah emosi langsung menyerang Markin menggunakan kayu hingga korban menderita patah tulang bahu dan terjatuh ke tanah dari sepeda motornya.Tak lama setelah kejadian, korban dilarikan ke RSUD Prabumulih oleh keluarganya untuk mendapatkan pertolongan medis dan visum. Karena keluarga korban menduga tidak bakal membahayakan
korban maka sore hari itu juga oleh keluarganya korban dibawa pulang ke rumahnya di Desa Sukamerindu.
Keesokan harinya kondisi korban kian memburuk hingga Marlin di evakuasi ke RS AR Bunda Prabumulih, karena luka cukup serius serta perdarahan di otak akhirnya korbanpun mininggal dunia.Kapolsek Sungai Rotan Iptu Tumidi Wijaya didampingi Kanit Reskrim Bripka Heri mengatakan, dalam kasus ini ‘WIN’ juga dilakukan periksa oleh polisi. Sedangkan ‘AN’ yang melarikan diri kini persembunyian telah diketahui pihaknya. Namun begitu digerbak ‘AN’ tidak ada di lokasi dan diperkirakan telah bersembunyi.
Heri menyarankan kepada keluarga ‘AN’ untuk menyerahkan ‘AN’ ke Polisi atau pemerintahan desa.Kepala Desa Danau Baru Zul Imron saat dikonformasi di Mapolsek Sungai Rotan kemarin membenarkan ada penganiaan antara sesama siswa di Sungai Rotan, diduga dendam.Diakuinya, peristiwa tersebut tak melibatkan orang tua atau masyarakat. Sebab menurutnya, kejadian tersebut soal pribadi , tidak ada kaitan dengan warga lain.
Terpisah, Imansyah SPd selaku Kepala Sekolah tempat korban bersekolah ketika dimintai keterangan menjelaskan, kalau secara detail sebab akibat terjadinya penganiayaan korban ia belum mengetahuinya, karena saat kejadian dirinya sedang di luar sekolah.Bahkan dia tahu telah terjadi penganiayan korban dari pihak Polisi. Atas kejadian tersebut ia sangat sesalkan. Dari itu untuk mengantisipasi kejadian serupa, para guru pembimbing sudah memberikan imbauan dan teguran kepada seluruh pelajar agar tidak main hakim sendiri dan anarkis.
Disinggung sangsi yang akan dijatuhkan kepada ‘AN’ dan ‘WIN’, menurut Imansyah, karena sudah ditangani pihak berwajib maka pihaknya masih menunggu proses hukum terlebih dahulu atau keputusan dari pengadilan.
“Kita masih menunggu karena ‘AN’ kini masih menghilang. Sementara ‘WIN’ tadi kami suruh mengikuti ujian sekolah walau dia dalam pemeriksaan polisi, di Mapolsek Sungai Rotan,” tandasnya. (and)


