Studi: Sibuk Bermain Ponsel Sebabkan Tuli Sementara

Ilustrasi.
Ilustrasi.

Berkirim pesan singkat memang telah menjadi bentuk komunikasi yang lazim. Begitu pula dengan memainkan ponsel yang merupakan kebiasaan hampir semua orang yang memiliki ponsel pintar. Namun, itu ternyata memberikan dampak buruk tersendiri pada kesehatan.

Jika Anda punya seorang teman yang selalu berkutat dengan ponsel dan mengabaikan sekelilingnya, bisa jadi bukan karena dia kelewat sibuk, melainkan karena ia menderita tuli sementara. Demikian menurut sebuah studi yang belum lama ini dilakukan.

Dilansir dari Food World News, studi yang dilakukan peneliti di University College London menunjukkan, ketika seseorang melakukan aktivitas virtual, seperti memilih emoticon lucu di Facebook, maka mereka bisa mengalami tuli sementara, terutama pada suara dengan tingkat normal disekitarnya.

Baca Juga :   Tenaga Kesehatan di Bali Mulai Terima Vaksin Hepatitis B Gratis

Ya, saat sibuk mengirim pesan singkat atau memainkan ponsel, Anda bisa jadi tidak mendengar teman yang sedang berbicara dengan Anda.

Kondisi tersebut dinamakan inattentional deafness dan sering terjadi pada banyak orang. Mereka yang mengalami hal ini umumnya tidak menyadarinya, terutama ketika mereka melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dalam waktu yang sama.

“Lingkungan modern didesain dengan asumsi bahwa menyediakan informasi melalui sejumlah indera, secara bersamaan akan membantu kita memproses lebih banyak informasi dengan lebih efisien,” ujar Dr. Maria Chait, profesor dan ahli saraf yang juga peneliti studi tersebut.

Ia menambahkan, temuannya itu mendemonstrasikan bahwa asumsi tadi tidaklah benar.

Baca Juga :   Dinkes Banjarmasin Siap Laksanakan Vaksinasi Yang Akan Dihadiri Jokowi

Studi yang telah dipublikasikan di Journal of Neuroscience itu melibatkan scan otak sebanyak 13 peserta, ketika mereka sedang melakukan pekerjaan visual yang menantang.

Setiap kali seseorang mendengar suara, telinga mereka mengirim sinyal ke otak untuk menginterpretasikannya. Tugas otak adalah mendorong informasi dan menganalisisnya di dalam alam bawah sadar.

Meski begitu, jika seseorang melakukan pekerjaan visual, otak tidak berhasil memproses suara karena otak sedang sibuk dengan pekerjaan visual tadi.

Di sinilah malafungsi telinga ke otak mulai terjadi. Itu mengakibatkan, sinyal apapun yang dikirim oleh telinga ke otak tidak akan diproses atau didengar. (Viva.co.id)





Publisher : Anton Wijaya

Lihat Juga

Kemenkes: Perangkat Ajar Kesehatan Resmi Masuk Kurikulum Merdeka

Jakarta, KoranSN Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi mengatakan perangkat ajar kesehatan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!