


Jakarta, SN
`
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan penandatangan MoU dan perjanjian kerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Rabu (7/10) bertempat di kantor pusat LAPAN. Selain dengan Sumsel, LAPAN juga melakukan perjanjian kerja sama dengan Pemprov Lampung, Pemprov NTT, Pemkab Batang, Pemkab Banjar, UNY, Unnes, PT CSM dan Balitbangkes.
Kerja sama ini akan meliputi penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan bidang sains, pengkajian, dan informasi kedirgantaraan, penginderaan jauh dan teknologi dirgantara, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, diseminasi dan publikasi ilmiah, penyediaan dan pertukaran data kedirgantaraan dan penginderaan jauh serta kerjasama lainnya.
Khusus Pemprov Sumsel yang saat ini sedang menghadapi permasalahan kebakaran hutan dan lahan di lahan gambut, Gubernur Sumsel menjelaskan, pihaknya sudah mengupayakan secara maksimal untuk mengatasinya namun belum memberikan hasil yang optimal.
“Beberapa upaya nyata yang telah dilaksanakan antara lain menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berkerjasama dengan BPPT dan BMKG, water bombing bekerjasama dengan BNPB, mengerahkan pasukan TNI, POLRI, PNS, Tim Manggala Agni, dan Masyarakat Peduli Api,” jelas Alex Noerdin.
Pihak Pemprov Sumsel menyambut positif kerja sama dengan LAPAN terkait kebakaran lahan. Gubernur meyakini, untuk menyelesaikan akar masalah kebakaran hutan dan lahan secara tuntas, upaya pencegahan menjadi solusi kedepannya. Saat ini sedang dilakukan penelitian dan kajian oleh perguruan tinggi lokal dan juga bantuan dari lembaga penelitian Deltares (Belanda) dan bekerjasama dengan pihak swasta.
Kerjasama dengan LAPAN akan berupa pengembangan Sistem Early Warning yang dapat memberikan peringatan sedini mungkin pada daerah-daerah rentan, serta tindakan yang direkomendasikan untuk mencegah terjadinya hotspot dan kebakaran hutan dan lahan.
Selain hal tersebut, kerjasama juga akan meliputi sistem informasi mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan yang dapat memberikan informasi yang komprehensif dalam upaya perencanaan, pencegahan, dan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan.
Sementara Kepala LAPAN, Prof DR Thomas Djamaluddin mengatakan, pihaknya akan terus konsisten mengadakan kerjasama dengan daerah-daerah demi pemerataan teknologi penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan bidang sains, khususnya di bidang penerbangan dan antariksa.
“LAPAN sebagai badan yg bertanggung jawab terhadap teknologi dirgantara memiliki potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan bagi kemakmuran rakyat, salah satunya industri maritim nasional. Teknologi dirgantara LAPAN yg siap untuk dimanfaatkan diantaranya adalah Satelit LAPAN A2 untuk komunikasi data, Informasi posisi ikan seluruh indonesia, informasi tentang cuaca dan sebagainya,” jelas Kepala LAPAN. (wik/**)

