
BOPI meminta kepada PT GTS untuk melakukan koordinasi dengan tim transisi sebelum mengeluarkan izin rekomendasi penyelenggaraan ISC. Permintaan tersebut diharapkan bisa dipenuhi 14 hari setelah surat permohonan izin dibalas pada 30 Maret lalu.
Direktur Kompetisi dan Regulasi PT GTS, Ratu Tisha Destria, mengatakan pihaknya akan menjalin komunikasi dengan tim transisi jika itu memang diwajibkan. Namun dia berharap tak ada halangan untuk bisa memutar kompetisi ISC.
“Ya, saat ini masih kami obrolkan. Pada intinya, untuk masalah perizinan itu kan ada di kepolisian. Tapi karena stakeholder kita banyak, ya kami akan diikuti,” ujar Tisha, Jumat (1/4).
“Kami akan komunikasikan dengan baik. Komunikasikan dengan pihak-pihak terkait. Sebenarnya, ibarat kita ada di rumah, lalu kita mau pergi kita pasti harus pamit dengan orang tua, tapi di rumah ada yang lain, jadi harus melakukan yang sama,” lanjut dia.
Tisha berharap keinginan yang selama ini muncul untuk menciptakan tata kelola sepakbola Indonesia benar-benar bisa dipraktikkan di ISC. Sejatinya, menurut dia, klub-klub saat ini masih belajar dan ISC adalah kesempatan untuk mewujudkannya.
“Tapi pada intinya, kami meminta kepada semua pihak untuk sama-sama bergerak untuk sepakbola Indonesia. Enjoy the football. Ayo kita bareng-bareng. Men-support event ini, karena ini keinginan klub-klub dan juga masyarakat Indonesia.”
“Sebenarnya klub-klub juga sedang belajar untuk bisa mengelola kompetisi dengan baik, dan ini saatnya. Ayo kita sama-sama punya niat yang sama. Yang kami harapkan juga semua stakeholder bisa mendukung,” ucap dia. (ads/din)


