

Muara Enim,KoranSN
Tabrakan maut terjadi di Jalan Lintas Muara Enim-Prabumulih tepatnya di Dusun I Desa Tanjung Terang Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim, antara truk batubara Dyna warna merah nomor polisi BG 8964 UW tanpa muatan dengan Bus Juwita warna hijau nomor polisi BG 7477 AU, Sabtu (2/3/2016) sekitar pukul 15.15 wib.
Mengakibatkan, 4 penumpang Bus Juwita meredang nyawa, satu penumpang lagi luka berat, sementara sopir bus Juwita luka ringan, sedangkan sopir truk batubara tidak mengalami luka yang cukup berarti.
Adapun korban yang meninggal dunia, Ansori (59) pensiunan PT Bukit Asam, warga BTN Mandala Tanjung Enim, korban mengalami pendarahan telinga kanan liver telapak kiri, sedangkan istrinya, Eliabeti (51) menderita luka berat, patah lengan kiri, luka robek pinggul, luka robek telinga kiri.
Korban meninggal dunia yang kedua, Sigit (60) mengalami pendarahan telinga kiri, sedangkan dua korban meninggal dunia lainnya, identitasnya belum diketahui, yakni Mrs X usia ditaksir (63) mengalami patah tangan kiri luka robek kening kiri, dan Mr X (62) mengalami keluar darah Dari telinga kiri luka robek yang kanan.
Sementara, Sopir Bus Juwita, Ade Agus bin iskandar (38) warga Kertapati I ulu Palembang menderita pada bahu kiri sedangkan, Sopir Truk Batubara, Ahmad Nani Bin Na’im (53) warga KM 14 Palembang tidak mengalami luka-luka.
Hal ini dibenarkan oleh Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto melalui Kasat Lantas AKP M Yakin Rusdi yang ditemui di ruangannya, Minggu (3/3) sekitar pukul 14.00 wib. Yakin menjelaskan, tabrakan bermula, antara Bus Juwita yang di dikemudikan oleh Ade Agus dengan membawa penumpang berjalan dari arah Muara Enim menuju Prabumulih.
Setiba di tkp kata Yakin, bus tersebut tidak terkendali dan terbalik ke kanan jalan dari arah berlawanan datang Mobil truk Dyna yang di dikemudikan oleh Ahmad Nani sehingga terjadi tabrakan yang mengakibatkan korban luka luka dan meninggal dunia sebanyak 4 orang. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Gunung Megang. Kemudian, salah seorang penumpang, Eliabeti masih dalam perawatan intensif RSUD HN Rabain Muara Enim.
Atas kejadian itu, Kasubdit Bingakkum Ditlantas Polda Sumsel AKBP Elin Irman S dan AKP Sukamto Kanit Turjawali Ditlantas Polda Sumsel bersama PT Jasa Raharja (Persero) Palembang, Sumsel melakukan koordinasi dengan Sat Lantas Polres Muara Enim untuk mengetahui kejadian sebenarnya di lapangan mengingat kecelakaan tersebut masuk dalam kategori kejadian yang menonjol, sekaligus melihat korban kecelakaan yang masih dirawat di RSUD HM Rabaian Muara Enim.
Pihak Jasa Raharja, secara simbolis memberikan santunan kepada ahli warus korban meninggal dunia dan korban yang masih dirawat disaksikan, Kasubdit Bingakkum Ditlantas Polda Sumsel dan AKP Sukamto Kanit Turjawali Ditlantas Polda Sumsel dan Kasat Lantas AKP M Yakin Rusdi.
Rio Ulin Mardin dari pihak PT Jasa Raharja menyampaikan, santunan yang diberikan kepada korban meninggal dunia masing-masing 25 juta rupiah yang diterimakan kepada ahli waris, sedangkan untuk korban luka santunan yang diberikan maksimal 10 juta rupiah.
“Santunan itu bukan dalam bentuk tunai melainkan melalui rekening Bank BRI yang ditransper langsung ke ahli warisnya,”kata Rio.
Semenatara itu, Eliabeti yang ditemui di rumah sakit mengaku, dirinya pada saat kejadian itu sedang tertidur, dia sadar kalau dia sudah ditandu oleh warga bersama pihak kepolisian yang menyelamatkannya dari dalam mobil.
Sementara suaminya, Ansori sudah tak terselamatkan, dia sangat terpukul dengan kejadian yang mereka alami. Namun, dia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada jajaran Sat Lantas Polres Muara Enim yang sigap menangani peristiwa itu dengan cepat mulai dari puskesmas Gunung Megang hingga dirinya dirawat di rumah sakit. (yud)


