

Palembang, SN
Euforia pergantian tahun kerap diwarnai dengan berbagai macam pesta dan hiburan, mulai dari pesta kembang api hingga hiburan musik dan lainnya. Berkaitan dengan ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel mengimbau agar masyarakat Sumsel untuk meninggalkan budaya seperti itu, dan lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan berzikir.
Demikian diungkapkan Ketua MUI Sumsel, Drs Sodikun ditemui usai menghadiri pengukuhan Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) di Masjid Ar-Raiyah DPRD Sumsel, kemarin.
Sodikun juga meminta, momentum tahun baru 2016 dijadikan ajang untuk memperkuat ukhuwah islamiyah antar anak bangsa dan agama, dan tidak saling melukai.
“Ada banyak kejadian di tahun 2015, seperti pengrusakan tempat-tampat ibadah di sejumlah tempat. Kejadian ini kita harap tidak terjadi lagi di tahun mendatang. Mari kita memperkuat ukhuwah islamiyah dan menginstropeksi diri serta memperbanyak zikir dalam menyambut tahun baru 2016,” ujarnya.
Ia menilai, euforia tahun baru, seperti pesta kembang api sebaiknya ditiadakan, karena hanya menghambur-hamburkan uang, dan tidak memberikan manfaat, bahkan dapat menimbulkan huru hara.
“Sebaiknya uang untuk membeli kembang api dialokasikan ke kegiatan yang lebih baik,” imbuhnya. (awj)


