
Jakarta – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar VIII Surabaya Romahurmuziy (Romi) melayangkan surat terbuka untuk kubu Djan Faridz. Kepada kubu Djan, Romi menawarkan islah.
Namun kubu Djan Faridz tak menanggapi surat terbuka Romi tersebut. Hari ini, Selasa (2/6/2015) kubu Djan justru menggelar rapat pimpinan nasional di kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP di jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
“Itu bukan ajakan islah, tapi todongan. Kami tak pikirkan itu dan tetap adakan Rapimnas I di DPP hari ini,” kata Sekretaris Jenderal PPP hasil Muktamar VIII Jakarta Dimyati Natakusumah kepada detikcom, Selasa (2/6/2015).
Dimyati menyatakan bahwa Rapimnas salah satunya akan memberikan rekomendasi agar PPP bisa ikut pemilihan kepala daerah serentak tahun ini. “Nanti sore akan kami keluarkan beberapa rekomendasi. Sehingga kami tetap bisa ikut Pilkada. Kalau soal ajakan Romi itu bukan solusi kalau menurut kami,” ujar Dimyati.
Sebelumnya Partai Golkar yang terpecah juga sudah melakukan ‘islah terbatas’ demi mengikuti Pilkada. Islah itu dimediasi oleh Wapres Jusuf Kalla.
JK yang mantan Ketum Golkar itu juga bersedia bila diminta memediasi PPP. Tetapi Dimyati menilai bahwa model islah seperti Golkar tidak menyelesaikan masalah secara permanen.
“Islah itu kan dasarnya dengan hati ikhlas. Kalau masih seperti itu kan belum ikhlas. Juga soal surat terbuka dari Romi itu kesannya dia mau menang sendiri. Secara tidak langsung menyebut Djan Faridz tak layak jadi Ketum,” kata Dimyati.
Sebelumnya Romi melayangkan surat terbuka pada kemarin (1/6) siang. Salah satu bunyi surat itu adalah menawarkan jabatan bagi kubu Djan selain Ketum dan Sekjen. (bpn/erd)


