
TAK hanya di Pemerintah Pusat, ternyata korupsi terus menggurita dan melilit di semua lini, tak terkecuali di banyak daerah.
Di Sumsel saja, banyak pejabat daerah harus berurusan dengan KPK. Tak hanya KPK yang berjibaku dengan urusan korupsi, Kejaksaan dan Kepolisian ternyata harus menangani banyak kasus korupsi. Semua menunjukkan korupsi berada di titik yang rawan.
Korupsi masih menjadi penyakit yang maha dahsyat di Negeri ini. Buktinya tak henti oknum pejabat yang tak tau malu terus melakukan cara culas untuk memperkaya sendiri. Ini ditandai dengan makin banyaknya para koruptor yang tersandung masalah hukum, diintai KPK, dan digiring aparat hukum karena bersalah menyalahgunakan keuangan negara.
Rakyat harus berteriak dan protes keras dengan ketidakadilan karena korupsi ini, karena korupsi tidak hanya merampok hak asasi masyarakat miskin, melainkan juga menciptakan masalah pemerintahan dan instabilitas.
Rasanya seruan rakyat, memberikan efek jera dan banyak lainnya, tak membuat oknum pejabat kapok korupsi. Justeru para maling uang rakyat ini mencari cara-cara lain (berbagai modus) agar tak diketahui perangkat hukum.
Tetapi yakinlah, mengambil yang bukan hak kita, tak akan berkah. Apalagi kalau mengambil hak rakyat banyak. Sangat mudah bagi Sang Khalik untuk menghilangkan lagi harta yang diperoleh dari cara korupsi. (***)