



Kayuagung, KoranSN
Kegigihan para prajurit TNI AD yang bertugas di Ogan Komering Ilir (OKI) pantas diacungi jempol. Loyalitas mereka mendampingi petani melalui program Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) telah membuahkan hasil manis.
Eratnya gandengan tangan sesama TNI AD di jajaran Kodim 0402 OKI/OI dalam membantu petani, menjadikan Kabupaten OKI yang terluas di Sumatera ini surplus berat di tahun 2017 lalu. Prestasi ini tentu akan dipertahankan, bahkan ditingkatkan lagi.
Terjadinya surplus inilah, beras lokal OKI bukan saja dinikmati warga kabupaten ini. Namun melimpahnya stok beras, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di OKI mampu menyuplai beras ke Toko Tani Indonesia (TTI) di DKI Jakarta. Produksi padi di OKI tahun 2017 lebih kurang 764.508 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau jika dikonversi menjadi beras menjadi 458.705 ton.
“Suplai itu dilakukan pertengahan tahun 2017, totalnya lebih kurang 180 ton. Beras OKI di TTI di Jakarta itu selain didistribusikan di Jakarta, juga ke Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Keberhasilan surplus itu tak lepas dari maksimalnya konstribusi prajurit TNI AD,”puji Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman dan Hortikultura OKI H Syarifudin SP MSi didampingi Dandim 0402 Letkol Inf Seprianizar SSos kemarin.
Syarifudin menyebut surplus beras mencapai lebih kurang 442.885 ton. Beras Gapoktan di OKI dibeli oleh TTI dengan harga sehat, yakni Rp7.700/kilogram. “Biaya transportasinya ditanggung Pemkab OKI demi kelancaran distribusi. Suplai ini mampu menstabilkan harga beras di Jabodetabek,”katanya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Dr H Ir Andi Amran Sulaiman MP beserta Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono selaku Penanggung Jawab Operasional (PJO) TNI TMMD telah meneken kerjasama dalam rangka mempercepat tercapainya visi pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Dasar kerjasama ini adalah adanya arahan Presiden RI pada apel Dansat TNI AD yang dilaksanakan di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah beberapa tahun lalu. Ir H Joko Widodo telah memerintahkan seluruh TNI AD untuk membantu mewujudkan program pemerintah yaitu swasembada pangan.
Perintah Presiden RI tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan MoU antara Mentan RI dengan Kasad pada tanggal 8 Januari 2015 untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Dikatakan Kasad, Kementerian Pertanian RI akan memberikan dukungan di setiap wilayah sasaran TMMD berupa bibit pertanian, saluran irigasi dan alat-alat pertanian yang disesuaikan dengan tipologi wilayah tersebut.
Ditegaskan Kasad, program TMMD merupakan implementasi dari budaya gotong-royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Perencanaan TMMD mengedepankan pola bottom up planning system dengan sasaran fisik dan nonfisik sesuai skala prioritas yang dipadukan dengan program pemerintah daerah.
Menteri Pertanian RI mengatakan, dengan sinergitas TNI dan Kementerian Pertanian melalui pendampingan Babinsa kepada petani selama dua tahun ini, Indonesia tidak lagi mengimpor beras. Bahkan di beberapa daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga telah menyepakati dilakukan kerjasama ekspor beberapa komoditi pangan dari Indonesia. (iso)




