Unsri Tambah Profesor Lagi

guru besar unsri
foto-sn/Ferdinand Deffryansyah

Palembang, SN

Universitas Sriwijaya (Unsri) menambah lagi jumlah guru besar. Ini dengan dilantiknya Prof Dr dr H Fachmi Indris MKes sebagai guru besar atau yang memiliki gelar Profesor. Sekarang Unsri memilik Profesor sebanyak 116 Orang.

“Aula Unsri bertabur bintang walau keringat bercucuran, hari ini (kemarin, red) unsri menambah satu orang lagi pendidik bergelar Profesor,” kata Gubernur Sumatera Selatan dalam sambutanya pada Rapat Senat Khusus Terbuka Universitas Sriwijaya dalam Rangka Pengukuhan Guru Besar Prof Dr dr H Fachmi Indris MKes pada Fakultas Kedokteran Unsri di Graha Sriwijaya Kampus Unsri Bukit Besar Palembang pada hari Rabu 27 Januari 2016.

Rapat senat ini dihadiri Gubernur Sumatera Selatann Ir H Alex Noerdin selaku Dewan Penyantun Universitas Sriwijaya, Rektor Unsri Prof Dr Ir Anis Saggaff MSCE, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI (MPR) Zulkifli Hasan, dan para Anggota Senat Unsri.

Alex berharap dengan pengukuhan Profesor baru ini dapat memberikan kontribusi lebih untuk Sumatera Selatan guna meningkatkan layanan kesehatan dan juga kualitas pendidikan agar lebih baik lagi dimasa mendatang.

Baca Juga :   Augie Bunyamin: Saya Ikuti Proses Hukum

“Semoga bermanfaat dalam pembangunan khususnya pendidikan kesehatan di Sumatera Selatan. Ini merupakan sesuatu yang patut di dukung oleh seluruh elemen untuk membangun Sumatera Selatan” ungkapnya.

Dalam penelitian Prof Fachmi yang berjudul BEJANA BERHUBUNGAN PERMASALAHAN KESEHATAN NASIONAL DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL: “Rekanalisasi” Penyelesaian Berdasar Pendekatan Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunikasi melalui Model Publik Privat Miks dan Model “Public to Public” di dalam Sistem Pelayanan Kesehatan, Ia mengangkat masalah penanganan masalah kesehatan masyarakat yang sering kali dipandang sebelah mata oleh para penyelengara kesehatan.

“Besarnya masalah kesehatan masyarakat yang terjadi antara kelompok masyarakat dan antara daerah juga menjadi isu tersendiri. Isu disparitas pembangunan kesehatan menjadi agenda kebijakan bersama akhir-akhir ini, baik yang bersifat nasional maupun global,” ungkapnya dalam pidato pengukuhan.

Lanjutnya, dalam penelitiannya juga memberikan solusi mengenai seringnya terjadi komunikasi yang salah antara pasien, penyelengara kesehatan seperti BPJS Kesehatan dan JKN-KIS, dan dokter terutama masalah pembiayaan kesehatan.

Baca Juga :   Kejati Masih Fokus Lengkapi Berkas Tiga Tersangka Dugaan Korupsi SERASI 2019 di Banyuasin

“Memperjuangkan alokasi dana dalam pembangunan tidaklah mudah. Akibatnya, upaya-upaya serius untuk menyehatkan masyarakat melalui berbagai intervensi menjadi kurang bermakna akibat dana yang kurang memadai,” tandasnya.

Ketua MPR-RI juga memberikan sambutan, pertama-tama Ia memuji Gubernur Sumatera Selatan sebagai salah satu kepala daerah terbaik di Indonesia berkat kesuksesanya dalam pembangunan dan kesiapan Sumsel sebagai tuan rumah Asian Games 2018.

“Gubernur kita luar biasa, sebagai satu-satunya provinsi yang siap dalam penyelengaraan Asian Games, provinsi yang punya Jakabaring, sebentar lagi punya LRT. Sebenernya Saya iri, semoga Gubernur daerah saya dari Lampung bisa meniru,” katanya.

Terakhir Ia juga memuji Prof Fachmi atas apa yang telah dilakukannya dan apa yang disampaikanya dalam pidato pengukuhan “Singapura negara kecil dan terdiri dari rawa-rawa tetapi memiliki sumber daya manusia yang hebat walau mereka minim sumber daya alam, karena yang penting adalah sumber daya manusianya, apa yang disampaikan Prof. Idris luar biasa” ujarnya. (wik/humas)





Publisher : Ferdin Ferdin

Pewarta Harian Suara Nusantara, www.koransn.com, Mingguan Suara Negeriku.

Lihat Juga

Penyidikan Dugaan Korupsi Akuisisi Saham PT SBS Anak Perusahaan PTBA Berlanjut di Kejati Sumsel

Palembang, KoranSN Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari SH MH, Selasa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!