
Pagaralam, KoranSN
Pejabat eselon II di lingkungan Pemkot Pagaralam kaget bukan kepalang. Pasalnya, usai mengikuti rapat awal bulan yang dipimpin langsung Walikota Pagaralam dr Hj Ida Fitriati Basjuni di ruang rapat Besemah I, Senin (3/4/2017), pejabat tidak diperbolehkan keluar. Hal ini lantaran tim dari BNN dibantu personil Satnarkoba Polres Pagaralam telah menunggu diluar untuk melakukan tes urine.
Pajabat eselon II telah ditunggu tim dari BNN dan Satnarkoba Polres Pagaralam sekitar pukul 08.30 WIB. Tak pelak, setelah rapat pejabat tak dapat menghindar lantaran pintu ditutup dan hanya satu pintu dibuka. Satu persatu pejabat dites urine.
Kepala BNN Kota Pagaralam AKBP Irfan Arsanto menuturkan, apa yang dilakukan pihaknya tidak lain untuk mencegah masuknya narkoba dikalangan pejabat. Sebab, jika sudah terjebat narkoba maka bisa merusak karir dan tatanan hidup.
“Kita akan rutin menggelar tes urine bagi semua pihak baik itu PNS, pelajar, masyarakat umum dan lainnya. Hal ini agar narkoba dapat ditekan peredarannya,” tegas Irfan.
Dijelaskan Irfan, pada saat tes urine, pihaknya bekerjasama dengan Satnarkoba Polres Pagaralam. Dimana, satu persatu pejabat yang akan diambil urine masuk kamar mandi dengan pengawasan. Jadi, tidak akan ada yang curang dalam tes urine ini.
Sementara itu, Walikota Pagaralam dr Hj Ida Fitriati Basjuni menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi tes urine dadakan ini. Pasalnya, narkoba harus benar-benar dihilangkan dari lingkungan Pemkot Pagaralam, lantaran dapat merusak tatanan dan pola pikir. Apalagi, jika yang mengkonsumsi narkoba adalah pejabat yang memiliki posisi strategis.
“Kita berharap tidak ada PNS yang menggunakan narkoba. Sebab, jika ingin naik pangkas PNS harus bebas narkoba baru bisa naik pangkat,” tegasnya.
Apalagi, diharapkan kedepan tes urine ini akan rutin dilakukan. Dengan begitu, tes urine bisa menekan peredaran narkoba. “Jangan ada pejabat yang coba-coba menggunakan narkoba. Jika terbukti, maka kita bisa mengambil tindakan tegas,” ungkap dia. (asn)

