
* Soal Penyusunan Laporan Keuangan
Palembang, SN
Belum maksimalnya penyusunan laporan keuangan di desa-desa, membuat Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel Ishak Mekki meminta Ikatan Akuntasi Indonesia (IAI) mengajarkan cara penyusunan laporan keuangan kepada para lurah.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri pelantikan pengurus IAI wilayah Sumsel, di Hotel Grand Atyasa, Palembang, Senin (25/5).
Menurutnya, laporan keuangan ini sangat dibutuhkan agar dana desa dapat digunakan dengan baik, dan menghindarkan lurah dari jerat hukum, akibat kesalahan penggunaan dana desa.
“Adanya keterbasanan di daerah sangat luar biasa. Lurah banyak sekali tidak punya kemampuan dalam manajeman keuangan. Pembukuan amburadul, dana tidak sesuai peruntukannya. Apalagi, menghadapi pilkades, banyak sekali dana dipakai tidak sepatutnya. Padahal dana tersebut dari APBD, dan APBN,” ungkap Ishak.
Dikatakannya, selama ini lurah kesulitan untuk membuat laporan keuangan dengan baik. Oleh karena itu, dengan adanya IAI wilayah Sumsel dapat memberikan pengetahuannya kepada lurah agar mampu membuat pembukuan untuk laporan keuangan yang lebih baik. Apalagi, jelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 7 Kabupaten.
“Sehingga, nanti laporan keuangan itu akan bersih dan tidak ada dana ‘siluman’, dan menjadikan kualitas pilkada serentak menjadi lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua IAI Wilayah Sumsel, Aspahani menerangkan, pihaknya menginginkan agar seluruh penggunaan dana desa dapat lebih transparan, dan akuntabel pembukuannya. Baik itu pemerintah hingga aparatur desa jangan sampai tidak mampu membuat pembukuan yang lebih baik.
“Kami harus mendorong itu. Jadi, akan sinergi dengan pemerintah, perguruan tinggi karena ini menjadi tanggungjawab keilmuan. Jadi kita (IAI) yang sudah memiliki ilmunya tidak boleh diam. Seperti desa nanti akan dapat bantuan, jangan sampai ada kepala desa yang masuk penjara gara-gara tidak bisa mengelola dana itu,” tegasnya. (yun)


