Suara Nusantara Berkarya Untuk Negeri
Palembang, SN
Akibat dendam lama dua kelompok warga dari 13 Ilir dan 9 Ilir Kecamaran IT II Palembang, Minggu (24/1) pukul 07.00 WIB terlibat tawuran di Jalan Segaran tepatnya, di Jembatan Geledek.
Akibat kejadian tersebut, enam warga terluka tembak senapang angin dan sabetan senjata tajam (sajam).
Adapun ke enam korban yang terluka yakni:
1. Eli Septianti (19) warga Jalan Segaran RT 02 RW 01 Kelurahan 9 Ilir, (terluka tembak senapan angin di bagian perut sebelah kirinya).
2. Rahmat Hidayat (18), warga Jalan Selamet Riyadi Lorong Manggar I (luka tembak di bagian siku tangan kanan).
3. M Azhari (16), warga Jalan Sukawinatan Lorong Harapan RT 75 RW 10 (terluka sabetan sajam di rusuk kiri).
4. M Ilham Elvian, warga Jalan Slamet Riadi Lorong Buyut Cabe RT 03 RW 01 (terluka di paha kanan).
5. Ahmad Alfarizi Putra (19), warga Jalan HM Yasin RT 28 Kenten Laut (terluka di bagian hidung).
6. Ahmad Solihin (21), warga Jalan Perintis Kemerdekaan (terluka di bagian perutnya).
Kapolsek IT II Kompol Afriya Jaya saat dikoonfirmasi mengungkapkan, keenam korban tersebut kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Charitas dan RSMH Palembang. Ke enam korban yang terluka ditemukan di lokasi yang berbeda, untuk korban Eli Septianti, terkena tembak senapan angin ketika korban sedang berada di kamar mandi. Sedangkan untuk lima korban lainnya didapati pihaknya sudah dalam keadaan terluka karena terlibat tawuran di lokasi kejadian tepatnya, di Jembatan Geledek.
“Tawuran warga yang terjadi dipicu oleh dendam lama antara remaja dari warga 13 Ilir dan warga 9 Ilir yang awalnya terjadi karena saling ejek. Jadi, mereka ini sudah sering tawuran tapi selalu kita cegah. Namun kali ini, tawuran yang terjadi melibatkan orang dewasa bahkan dalam bentrok kemarin pargi warga saling serang menggunakan senapan angin dan senjata tajam, hingga mengakibatkan enam warga terluka tembak senapan angin dan sabetan senjata tajam,” katanya.
Masih diungkapkannya, usai mendapati informasi adanya tawuran tersebut, ia bersama jajaranya dari Mapolsek IT II Palembang langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan dan melerai warga yang terlibat tawuran.
“Sayangnya, ketika kita hendak memeriksa saksi di lokasi kejadian, semua warga tutup mulut. Dari itulah hingga saat ini kita belum dapat mengamankan warga yang terlibat tawuran,” ujarnya.
Dilanjutkannya, untuk mengantisipasi agar tawuran yang terjadi tidak meluas dan tidak terjadi serangan susulan maka ia selaku Kapolsek telah melakukan rapat koordinasi bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, Ketua RT, Ketua RW, dan Lurah setempat.
“Hasil rapat koordinasi disepakati jika Ketua RT, Ketua RW, dan Lurah akan bersama-sama menjaga warganya agar kedepan tidak lagi terjadi tawuran. Bahkan juga telah dilakukan MoU dengan pihak kecamatan, dengan adanya MoU ini, apabila kedepan tawuran kembali terjadi maka kita (polisi) akan memanggil dan memeriksa Ketua RT, Ketua RW, dan Lurah setempat,” ujarnya.
Selain itu, sambung Kapolsek, untuk antisipasi tawuran kembali terjadi, Polsek IT II juga akan meningkatkan jam-jam patroli di kawasan yang menjadi lokasi tawuran.
“Patroli secara terbuka dan tertutup serta razia akan lebih kita tingkatkan di lokasi. Ini dilakukan agar tawuran antar warga tidak kembali terjadi,” tegasnya.
Dengan terjadinya tawuran tersebut, kata Kapolsek, ia menghimbau agar warga tidak mudah terpancing oleh provokasi yang tak bertanggungjawab hingga dapat menimbulkan aksi tawuran kembali terulang.
“Kami himbau warga agar secara bersama-sama dapat menjaga situasi di lokasi, serta jangan mudah terpancing oleh orang yang tak bertangungjawab yang dapat memperkeruh situasi,” tandasnya. (ded)
