
Empat Lawang, SN
Maraknya pemberitaan di media tentang adanya beras plastik yang masuk ke Indonesia membuat warga Kabupaten Empat Lawang mulai beralih membeli beras lokal (beras duson, red). Kekhawatiran warga cukup beralasan, karena cukup sulit membedakan beras asli dan sintetis, apalagi tidak menutup kemungkinan beras impor palsu tersebut mulai beredar ke daerah-daerah
Wati, salah seoarang warga Tebing Tinggi, mengaku resah dengan temuan adanya beras berbahan baku plastik. Ia pun mengaku, lebih nyaman membeli beras asli Empat Lawang. “Ya, ternyata beras dusun lebih enak dibandingkan dengan beras kampilan dan juga harganya pun lebih ringan,” katanya, Minggu (24/5).
Lanjut wati, tidak hanya dirinya yang beralih membeli beras lokal, namun kebanyakan ibu-ibu cenderung memilih beras lokal. Karena beredarnya beras pelastik ini menjadi bahan pembicaraan para ibu rumah tangga (IRT). Apalagi, beras merupakan salah satu dari bahan pokok (Sembako) yang setiap hari dikonsumsi masyarakat.
Senada, Siswandi, temuan beredarnya beras plastik tersebut jangan dianggap sepele. Instansi terkait juga harus mengambil langkah, karena tidak menutup kemungkinan peredarannya sudah masuk ke daerah-daerah.
“Peredaran barang ataupun bahan kebutuhan di pasaran perlu dimonitor, ditakutkan sudah masuk ke Empat Lawang. Langkah kongkrit dari pemerintah demi masyarakat banyak sangat diharapkan,” ujarnya. (foy)