

PALI, KoranSN
Angkutan milik Pertamina EP Asset 2 Adera Field kembali dihadang warga Desa Jerambah Besi Kecamatan Talang Ubi kabupaten PALI, Minggu (3/4) siang. Penghentian paksa dua armada pengangkut pipa itu, dikarenakan jalan desa mereka hancur akibat lalu lalang kendaraan berat perusahaan tersebut.
“Kami hentikan mobil ini bukan mau minta uang, tapi kami minta perbaiki jalan kami yang hancur,” kata Andir (35) salahsatu warga awak media, Minggu (3/4/2016).
Selain Andir, Kepala Dusun setempat Haris mengungkapkan pihak Adera seharusnya koordinasi terlebih dahulu kepada pemerintah desa sebelum mengoperasikan armadanya.
“Kalau koordinasi dulu tidak mungkin akan dihadang, karena kami selaku pemerintah desa bisa memberitahu kepada perusahaan kalau jalan masih basah jangan lewat dulu nunggu jalan kering. Tapi kalau seperti ini otomatis warga marah karena disaat jalan banyak hancur mobil-mobil besar bebas berlalu lalang,” ujarnya.
Terpisah, Haryono Asisten Manager (Asmen) Pertamina EP Asset 2 Adera Field mengakui banyaknya jalan yang mengalami kerusakan.
“Untuk saat ini kondisi seluruh jalan operasi memang banyak yg rusak karena banyaknya curah hujan atau faktor alam. Untuk jalan di Jerambah besi sekitar dua minggu yang lalu sudah kami bagusi dengan pengamparan batu tetapi karena hujan yg terus menerus kemudian banyaknya kendaraan umum yg melintas jadinya rusak lagi,” jawab Haryono.
Haryono juga berjanji akan terus memperbaiki jalan yang menjadi mobilisasi perusahaan tersebut.
“Kami tetap berusaha untuk selalu memperbaiki kembali sambil menunggu kondisi cuaca baik. Dan kami berharap kepada masyarakat untuk bekerjasama dengan baik agar mobilisasi kami lancar dan hasil tambang minyak kami melimpah otomatis masyarakat itu sendiri yang merasakan manfaatnya karena pemasukan kepada Pemkab PALI bertambah untuk membangun kabupaten ini,” harapnya. (ans)


