

PAGARALAM, SN
Sejumlah masyarakat Pagaralam mengeluh lantaran debu yang beterbangan. Umumnya debu beterbangan dikarenakan jalan dilalui kendaraan seperti di Jembatan Air Busuk Terminal Nendagung dan Perumnas Talang Sawah. Dimana, kondisi jalan batu bercampur tanah membuat debu beterbangan saat kemarau.
Rendy dan Iwan warga Simpang Talang Jelatang menuturkan, debu jalan tepat diatas Jembatan Air Busuk sangat mengganggu pernafasan. Dimana, debu sudah sangat tebal dan terlihat menempel didedaunan. “Kami sangat terganggu dengan debu jalan ini. Kemarau panjang membuat debu beterbangan dan mengganggu pernafasan,” katanya, kemarin.
Untuk itulah, kata dia, saat ini pintu dan jendela tidak dibuka. Jika terbuka maka debu langsung masuk kedalam rumah. Apalagi, debu tidak bagus untuk kesehatan jika terhirup.
Hal senada diungkapkan Ardi warga Perumnas Talang Sawah, jalan di lingkungan Prumnas Talang Sawah masih batu bercampur tanah. Setiap hari ratusan kendaraan melintas karena akses keluar hanya ada satu. Sementara, ketika kemarau seperti sekarang ini jalan kering dan berdebu.
“Kami sudah sangat terganggu dengan debu ini. Jika musim hujan jalan penuh lumpur,” bebernya.
Hampir terlihat semua rumah yang berada ditepi jalan dipenuhi debu. Kendaraan yang diparkir ditepi jalan tidak sampai satu jam sudah dibalut debu yang membumbung ketika kendaraan melintas.
Sementara itu, Pengamat Kesehatan Kota Pagaralam Priska menuturkan, debu sangat berbahaya bagi kesehatan. Dimana, partikel debu membawa bakteri yang jika terhirup akan membawa bibit penyakit. “Kami harapkan warga memakai masker. Jika yang berada ditepi jalan untuk membahasi jalan agar debu tidak terlalu banyak,” ungkapnya. (asn)


