
PALI, KoranSN
Banyak sampah yang dibuang di jalan berdekatan sekitar 400 meter di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kelurahan Handhayani, Kecamatan Talang Ubi, PALI dikeluhkan warga yang melintas jalan tersebut. Pantauan SN hampir setengah bahu jalan sepanjang 150 meter, dipenuhi sampah menumpuk dengan ketinggian mencapai lebih dari 1 meter, bau sampah tersebut mengeluarkan bau tak sedap.
Salah satu warga setempat Lanawi (48), yang selalu melintas di jalan tersebut ia sangat mengeluhkan tumpukan sampah di bahu jalan tempat ia melintas menuju kebun karetnya. “Kami yang selalu lewat di jalan yang sudah di cor beton itu, sangat terganggu banyak tumpukan sampah di bahu jalan,” keluh Lanawi, Senin (27/2/2017).
Menurutnya sejak satu bulan lebih tumpukan sampah di bahu jalan itu tepat di musim hujan. Hal ini membuat aktivitas warga terganggu. “Sudah lama tumpukan sampah itu, lebih dari 1 bulan sejak musim hujan ini, lihat saja tumpuk lebih dari satu meter di sepanjang jalan ini, warga yang melintas di jalan itu sangat terganggu apalagi pemilik kebun yang dekat jalan ini,” ujar Lanawi.
Sementara itu, Ahmad Yani satu diantara petugas kebersihan tersebut mengaku, mobil sampah tidak bisa masuk ke TPA yang berjarak sekitar 500 Meter dari jalan utama itu, disebabkan jalan berlumpur. “Jalan masuk ke TPA sekitar 500 Meter, jalanannya berlumpur jadi tidak bisa masuk ke TPA, dan untuk sementara terpaksa mobil sampah menumpahkan di sini (bahu jalan),” kata Ahmad.
Ahmad berharap agar TPA ada alat berat sehingga sampah bisa didorong TPA sampah khususnya di musim hujan saat ini. “Kalau ada alat berat, di musim hujan saat ini, mungkin sampah bisa didorong ke TPA,” katanya.
Dilain tempat, Bupati PALI Ir H Heri Amalindo, MM mengakui terbatas sarana untuk mengatasi masalah sampah, dan pihaknya sudah sejak tahun 2013 menjabat Plt Bupati PALI mengatasi masalah sampah dengan menambahkan armada truk sampah. Ia juga dalam waktu dekat pemerintah Kabupaten PALI mendapat bantuan dari pusat untuk mengelola sampah.
“Maklum saja daerah kita DOB (Daerah Otonomi Baru) keterbatasan sarana, sejak tahun 2013 kita mengatasi masalah sampah dengan menambah truk angkutan sampah, faktor cuaca juga berpengaruh,” jelas Heri. (ans)

