

Banyuasin, KoranSN
Sungguh naas dialami Amri (55), warga Desa Sungai Semut Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin. Korban tewas usai diterkam buaya muara, Minggu dini hari (24/3/2019) pukul 01.00 WIB di kawasan Solok Batu Air Saleh.
Kejadian yang menewaskan korban ini terjadi saat korban bersama rekannya Yasiman (28) dan Suwarno (37) berada di speedboat, menjaga alat excavator milik temannya Suwarno yang sedang membuka lahan baru di lokasi kejadian.
Kepala Desa Sungai Semut, Herman Andhaq (42) menerangkan, usai kejadian dirinya ikut mengevakuasi korban namun karena lokasi kejadian sangat jauh dari pemukiman warga terutama Puskesmas, serta korban terlalu banyak mengeluarkan darah dari luka terkaman buaya, akhirnya korban Amri yang merupakan seorang duda ini menghembuskan nafas terakhir.
“Korban ini sehari-harinya adalah seorang petani, namun korban sering mencari seseran yaitu menjaga alat excavator. Kejadian itu terjadi di Daerah Solok Batu Air Saleh, waktu kejadian tengah malam sekira jam 01.00 WIB,” ujarnya.
Lanjut dia, menurut saksi mata yang merupakan rekan kerja korban yang saat kejadian menjaga alat berat tersebut, almarhum terbangun ketika mendengar ada suara anjing menggonggong di dekat excavator, sehingga korban yang ketika itu sedang berada di atas spedboad langsung turun dan keluar.
“Korban baru saja keluar dari spedboad, tiba-tiba saksi mata yaitu Suwarno dan rekannya Yasiman kaget mendengar teriakan histeris dari korban, setelah dilihat ternyata korban sudah diterkam buaya,” jelasnya.
Senada dikatakan Suwarno yang merupakan teman korban, awalnya dirinya dan temannya Yasiman sempat panik dan meninggalkan korban yang tengah merenggang nyawa dari terkaman buaya.
“Setelah berlari beberapa meter, tiba-tiba saja kami sadar bahwa ada teman kami yang tengah merenggang nyawa, dengan sepontan kami kembali dan langsung menyerang buaya tersebut dengan tombak dan peralatan seadanya,” ungkapnya.
Masih dikatakan Sawarno, setelah ia dan temannya Yasimin menyerang buaya tersebut, kemudian buaya pergi meninggalkan korban.
“Usai korban berhasil kami amankan, kamipun langsung meminta pertolongan terutama kepala desa, sekira pukul 03.30 WIB Kades dan warga yang lain datang memberikan pertolongan, tepat pukul 05.00 WIB korban menghembuskan nafas terakhir karena kehabisan darah,” ungkapnya sembari berlinang air mata. (sir)


