

Muratara, KoranSN
Malang nasib Siti Rohani (55), warga Desa Tanjung Beringin Kecamatan Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Minggu (17/3/2019) Korban ditemukan tewas setelah sebelumnya dikabarkan menghilang selama empat hari.
Informasi yang didapat, diduga korban meninggal dunia karena bunuh diri dengan menelan racun. Ha l ini diduga karena masalah ekoniomi, dikarenakan suaminya sudah sekitar 1,5 tahun mengalami sakit liver namun tidak ada biaya untuk berobat, belum lagi biaya untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepala Dusun (Kadus) Lima Desa Tanjung Beringin Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara, Muslaini membenarkan, jika korban Siti ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
“Dugaan kita, Siti Rohani ini meninggal karena minum racun, sebab di TKP kita temukan bungkus racun dan cangkir,” ungkap Kadus.
Ia menuturkan, korban menghilang sejak empat hari yang lalu tepatnya, Kamis (14/3/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.
“Dia lari dari rumah karena tekanan ekonomi. Coba bayangkan suaminya lagi sakit, uang di rumah tidak ada. Jangankan biaya untuk berobat suaminya, untuk makan saja susah,” ceritanya.
Lanjut Kadus, sebelum ditemukan meninggal dunia, pihaknya bersama warga sudah mencari korban hingga ke luar Desa Tanjung Beringin.
“Kita juga sudah menghubungi keluarganya di Desa Lubuk Mas Kecamatan Rawas Ulu, bahkan kita juga sudah menghubungi orang pintar untuk mencari Siti ini. Dan akhirnya, korban ditemukan pukul 12.00 WIB siang, dengan kondisi meninggal dunia di kebun karet milik warga atau sekitar 100 meter dari rumahnya,” tutupnya.
Sementara H Amri (65), warga Tanjung Beringin Kecamatan Rupit menuturkan, jenazah korban ditemukan oleh warga di Kebun Karet di belakang rumahnya.
“Siti ditemukan sekitar 100 meter dari rumahnya dalam keadaan meninggal dunia. Kita tidak tahu juga penyebabnya, yang saya tahu bahwa suaminya sudah lama sakit tapi tidak ada biaya untuk berobat,” tuturnya.
Kapolres Musi Rawas (Mura) AKBP, Bayu Dewantoro SIK melalui Kapolsek Rupit AKP, Bakri Redicahyono membenarkan penemuan jenazah korban yang saat ditemujkan kondisi jenazah dalam keadaan kondisi membusuk.
“Kita bersama warga dan pemerintah setempat sudah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).Di TKP kita menemukan mayat ibu ibu dalam keadaan sudah membusuk, di sana juga kita menemukan cangkir plastik dan bungkus susu sachet,” katanya.
Lanjut Kapolsek, secara prosedur jenazah tersebut harus diotopsi terlebih dahulu namun dari pihak keluarganya tidak menginginkan hal tersebut dengan alasan akan langaung dikebumikan.
“Adik kandung Almarhumah sendiri yang meminta kepada kita agar jenazah kakaknya tidak diotopsi, makanya kita minta pihak keluarga agar membuat surat pernyataan,” ujarnya.
Lebih lanjut Kapolsek mengatakan, dugaan sementara korban tewas diduga bunuh diri. (snd)


