
Muara Enim,SN
Dipicu ada warga korban tertabrak truk batubara, ratusan warga Desa Kepur, Muara Enim, sepontan turun ke jalan menghadang truk batubara yang melintas memasuki kota Muara Enim.
Aksi penyetopan truk batubara di simpang Islamic Center jalan lintas Muara Enim-Palembang, Jumat (12/6) pagi tadi menjelang petang.
Warga yang turun ke jalan meminta pertanggungjawaban dari pihak pengusaha angkutan batubara serta meminta kompensasi. Lalu,
Akhirnya, perwakilan dari Asosiasi Angkutan Batubara Lahat (AABKL) mengadakan pertemuan dengan Kepala Desa Kepur dan pihak korban.
Dalam pertemuan itu, pihak AABKL menyanggupi, untuk bertanggungjawab atas korban. Disamping itu juga, AABKL bersama Forum Komunikasi Masyarakat Kepur Bersatu (FK Maskeb) membahas aksi dan tuntutan massa.
Akhirnya disepakati jika besaran dana kompensasi sebesar Rp 7,5 juta yang akan dibayar melalui rekening desa setiap awal bulan.
Dalam aksinya, Ahmad Syarifudin (55) perwakilan massa mengatakan, kalau warga sudah kesal keberadaan angkutan batubara yang melintasi desa Kepur.
Bahkan, menurutnya, pihak pengusaha angkutan juga tidak memiliki kepedulian kepada warga dan desa. Warga menurutnya hanya merasakan dampak negatif dari lalulintas batubara tersebut.
“Pihak pengusaha angkutan batubara bertanggung jawab terhadap korban, selain itu kami minta agar mereka membayar dana kompensasi kepada desa kami setiap bulan,”pintanya.
Sementara itu, Kades Kepur Sumardi meminta kepada warganya untuk membubarkan diri dalam aksi penghadangan truk batubara. Sebab, tindakan tersebut dapat mengganggu arus lalu lintas dijalan raya.
“Persoalan ini sudah jelas dan sudah ada kesepakatan, jadi saya minta saudara-saudara membubarkan diri dan jangan lagi melakukan penghadangan,”kata Sumardi yang menghimbau warganya.
Menjelang petang, massa yang masih nampak kesal dengan angkutan batubara membubarkan diri setelah ditengahi oleh pihak forum dan aparat kepolisian Polres Muara Enim dan Kodim 0404/Muara Enim.
Pemicu aksi ini berawal dari, korban lakalantas diketahui bernama Rangga (19) warga Kampung III Desa Kepur. Korban menderita patah kaki dan harus dirawat intensif di rumah sakit.
Kejadiannya, di jalan lintas Muara Enim- Palembang, tidak jauh dari Taman Makam Pahlawan (TMP) Pelitasari Muara Enim sekitar pukul 07.00 WIB.
Korban mengendarai sepeda motor Yamaha Mio. Korban baru saja pulang mengantar adiknya berangkat ke sekolah. Tiba-tiba dari arah Palembang, sepeda motor korban bertabrakan dengan truk pengangkut batubara dalam keadaan kosong dari arah Palembang. (yud)


