
Banyuasin, SN
Windi Septiani, bayi berusia 9 bulan, anak pasutri Kailana dan Aziza, warga RT 06/02 Desa Sukaraja Kecamatan Suak Tapeh kabupaten Banyuasin, yang didiagnosa menderita penyakit jantung bocor saat diperiksa di RSMH Palembang, saat ini masih belum mendapatkan perawatan karena terbentur biaya serta belum ada surat rujukan guna dirawat secara intensif di RSCM Jakarta.
Kailana kepada wartawan, Minggu (14/6) mengaku baru mengetahui anaknya menderita jantung bocor setelah memeriksakan anaknya (Windi) ke Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang (RSMH) pada pertengahan Mei lalu, karena ada kejanggalan pada anak keempatnya ini, sebab ketika menangis badan anaknya spontan menjadi biru.
“Anak kami bedah dengan anak pada umumnya, seluruh tubuhnya berwarna biru. Apalagi ketika nangis badannya biru,” kata Kailana.
Namun, karena keterbatasan dana dan belum kunjung keluarnya surat rekomendasi dari RSMH Palembang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) membuat Kailana masih menunggu kepastian anaknya mendapatkan perawatan Intensif.
“Takutnya kalau terlalu lama penyakit ini semakin parah,” keluhnya sambil meneteskan air mata.
Bidan Desa, Sriyanti yang beberapa bulan terakhir mendampingi dan terus mengupayakan agar windi segera dapat penagangan serius. “Ke RSMH sudah 3 kali cuman sekedar cek dan rongen dengan penyakit Kesimpulan antesia pulmonal dengan USD dorbly commted (jantung bocor),” paparnya.
“Keluarga ini tergolong warga kurang mampu, kita berharap ada dermawan yang peduli membantu ongkos selama berobat di Jakarta, memang paparnya kalau biaya pengobatan sudah ditanggung program Jamkesmas tetapi untuk ongkos dan biaya selama menjaga Windi itu ditanggung keluarga,” pungkasnya. (sir)


